Perbedaan Gaya Gen Z dan Milenial dalam Memakai Gelang Batu Alam
oleh Praijing Jewelry di atas Sep 03, 2025

Perbedaan Gaya Gen Z dan Milenial dalam Memakai Gelang Batu Alam
Pendahuluan – Batu yang Sama, Cerita yang Berbeda
Gelang batu alam sudah ada sejak berabad-abad lalu. Tapi di dunia modern, perannya bukan hanya perhiasan. Bagi Gen Z maupun Milenial, gelang batu alam adalah pernyataan identitas, gaya, bahkan nilai hidup.
Yang menarik, meski sama-sama mencintai gelang batu alam, cara mereka memakai dan men-styling sangat berbeda. Mari kita lihat bagaimana dua generasi ini membawa keunikan masing-masing dalam memakai perhiasan.
1. Gen Z – Berani, Ikuti Tren, dan Serba Digital
Gen Z tumbuh dengan Instagram, TikTok, dan Pinterest. Gaya mereka penuh eksperimen, ekspresif, dan selalu siap difoto.
-
Suka Menumpuk (Stacking)
Gen Z gemar mix & match gelang batu alam dengan rantai logam, jam tangan, atau gelang persahabatan. Semakin banyak, semakin seru. -
Permainan Warna & Estetika
Tak ragu pakai rose quartz pink, tiger’s eye cokelat bold, atau fluorite pastel. Warna jadi bagian dari mood dan feed estetik mereka. -
Simbolisme Bertemu Tren
Mereka bisa memakai amethyst bukan hanya karena energinya menenangkan, tapi juga karena sedang viral di TikTok. -
Unisex & Fluid
Gen Z tidak peduli label “gelang pria” atau “gelang wanita.” Gelang batu alam adalah untuk semua orang.
💡 Insight Samapura: Bagi Gen Z, gelang batu alam adalah media ekspresi diri dan storytelling digital — setiap gelang harus terlihat bagus di kamera.
2. Milenial – Minimalis, Penuh Niat, dan Peduli Nilai
Milenial tumbuh di era mindfulness, minimalisme, dan belanja berkesadaran. Gaya mereka lebih sederhana, serbaguna, dan penuh makna.
-
Satu Statement Piece
Alih-alih menumpuk, Milenial sering memilih satu gelang yang bermakna sekaligus stylish — bisa dipakai dari kantor hingga dinner. -
Warna Netral & Natural
Lebih suka smoky quartz, black onyx, atau moonstone. Warna yang masuk dengan wardrobe kapsul dan outfit kerja. -
Makna di Atas Tren
Mereka tak terlalu peduli yang viral. Yang penting sesuai makna personal, misalnya citrine untuk mengingatkan pada kelimpahan. -
Kesadaran Etis
Milenial selalu bertanya: “Darimana asalnya? Apakah dibuat secara adil?” Bagi mereka, nilai sama pentingnya dengan tampilan.
💡 Insight Samapura: Bagi Milenial, gelang batu alam adalah pilihan sadar — dipakai karena makna, kualitas, dan keberlanjutan.
3. Titik Temu
Meski berbeda, ada kesamaan:
-
Sama-sama ingin gelang lebih dari sekadar hiasan — harus punya cerita.
-
Sama-sama mengutamakan keaslian: batu alam asli, buatan pengrajin.
-
Sama-sama memakai gelang batu alam untuk sehari-hari, bukan hanya acara khusus.
Perbedaannya hanya: Gen Z lebih ekspresif dan berani, Milenial lebih subtil dan mindful.
4. Contoh Styling
-
Gaya Gen Z: Rose quartz + tumpukan gelang warna-warni + streetwear kasual → vibe Instagram-ready.
-
Gaya Milenial: Satu gelang smoky quartz + blazer simpel + cincin minimalis → elegan dari kantor hingga makan malam.
Penutup – Satu Gelang, Dua Generasi, Banyak Cerita
Gelang batu alam itu timeless, tapi cara kita memakainya mencerminkan zamannya. Bagi Gen Z, gelang berarti bold, ekspresif, dan digital-first. Bagi Milenial, berarti penuh niat, minimalis, dan berkesadaran.
Dan di situlah letak keindahannya: satu gelang, ribuan cara untuk menceritakan kisahmu.
💎 Jelajahi koleksi gelang batu alam buatan tangan dari Bali — apakah kamu Gen Z yang suka layering bold, atau Milenial yang memilih satu piece penuh makna, ada gelang yang sesuai dengan gayamu.